Day 8:
Menu day 8 |
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Sayur bayam 1 ikat rebus, tomat, 2 butir telur rebus
Malam: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon
Day 9:
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon, 1 buah pear
Malam: 1,5 ons paha ayam rebus, 1 buah pisang
Day 10:
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 2 butir telur rebus, 1 ikat sayur bayam rebus, 1 buah tomat di jus, 1 buah naga merah
Malam: 1,6 ons dada ayam rebus, selada ditaburi lemon
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 1 butir telur rebus, 1 buah wortel rebus
Malam: pepaya diperasin jeruk lemon
Day 12:
Menu ala Chiel:
Pagi: 1 botol just wortel (1 wortel besar di jus)
Siang: 1,5 ons dada ayam rebus
Malam: 1,3 ons bistik rebus, selada ditaburi lemon
Day 13 (sabtu):
Siang: 1,6 ons ayam rebus, selada
Malam: 2 butir telur rebus, 1 buah kentang direbus
Pengalaman gue:
Hari pertama memang berat dan itu pasti!! Everyone will say that. Lidah susah nerima makanannya, perut belum terbiasa jadi kalau siang atau malam pasti lapar lagi, lemas juga bawaannya karena yang masuk sedikit banget plus banyak banget godaannya. Tapi, begitu masuk ke hari 3 lidah sudah biasa perut pun begitu. Paling berat itu kalau hari sabtu apalagi kalau minggu. You know, weekend is the day for fun, for hang out with friends and many more to do. hahaha. Tapi disitulah tantangannya. Sabtu pagi gue tetap masih ikut olahraga hip hop dance dan minggu gue tetap biasa keluar jalan dan pas makan gue cuma pesan minum aqua doang dan dapat bonus diledekin. Okeh!
Masuk minggu kedua, udah mulai bosan sama menu makanan yang sebenernya itu-itu aja, lidah juga udah mulai pahit, di kantor juga udah makin banyak godaan (waktu itu ada yang bawa ayam betutu coy, hampir batal) dan udah mulai kepikiran buat nyerah. Tapi nyokap marah-marah bilang tanggung, jangan nyerah. Jadilah gue tetap ngelanjutin sampai hari ke-13. Kalau udah mau dekat-dekat hari terakhir itu udah gak berasa lagi. Rasanya udah kayak makan siang biasa. Kayak lagi gak diet, padahal kawan di kantor pada "enggak deh" gitu ngelihat makan siang gue yang bentuknya abstrak dan super dikit.
Dari semua menu, yang paling gue gak suka kalau ada menu pakai tomat sama menu yang ada wortelnya. I really really don't like them. Setiap ada menu-menu itu selalu gue coba akalin biar bisa kemakan (di jus) tapi tetap aja cuma sedikit yang gue maka, sisanya terbuang, syedih.
Hari paling "surga" itu kalau ketemu menu yang ada buahnya. Buah udah jelas dong ada rasanya manisnya gitu. Wahh, rasanya itu ya, buahnya pengen ditambah 1 lagi (jatah kan cuma 1 doang).
Like i said before, sebelum memulai mayo ini gue gak ada nimbang-nimbang bb dan selama diet mayo pun gue gak ada pantau bb udah berapa. But....kalau ditanya kurang gak bbnya? berhasil gak? sukses gak? I will say YESS. I don't know how to convince you, but i can fell it.
Saran:
1. Dari semua review yang gue baca, semuanya nyuruh untuk minum sebanyak-banyaknya yang lo danggup, dan gue pun akan menyarankan seperti itu. Minumlah sebanyak mungkin yang lo bisa, yey.
2. Waktu lo beli buah, pilihlah buah yang agak besar. Di menu sih untuk buah gak ditakarin harus yang beratnya berapa. Seperti yang gue bilang tadi, buah itu ibarat "surga" dalam dunia "permayoan" ini. jadi jangan sampai lo menyesal karena pemilihan yang salah.
3. Kalau mau memulai diet mayo ini, lihat-lihat tanggal atau agenda lo ya. Jangan sampai lo diet pas udah masuk masa Natal. Kan bakalan banyak tuh undangan Natal disana sini. Atau jangan sampai lo pilih tanggal waktu musim nikah atau waktu teman lo nikah. Kan gak iya, teman dekat ngundang terus lo gak datang alasannya karena "Maaf sis, gue lagi diet mayo nih". Jadi, make sure dulu, hari, tanggal, bulan dan tahunnya udah pas.
Sukses untuk yang lagi ngejalanin si mayo ini yesss.
Day 9:
Menu day 9 |
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon, 1 buah pear
Malam: 1,5 ons paha ayam rebus, 1 buah pisang
Day 10:
Menu day 10 |
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 2 butir telur rebus, 1 ikat sayur bayam rebus, 1 buah tomat di jus, 1 buah naga merah
Malam: 1,6 ons dada ayam rebus, selada ditaburi lemon
Day 11:
Menu day 11 |
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 1 butir telur rebus, 1 buah wortel rebus
Malam: pepaya diperasin jeruk lemon
Day 12:
Menu day 12 |
Pagi: 1 botol just wortel (1 wortel besar di jus)
Siang: 1,5 ons dada ayam rebus
Malam: 1,3 ons bistik rebus, selada ditaburi lemon
Day 13 (sabtu):
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh manis (pakai gula tropicana sedikit) + Roti tawar 1 lembarSiang: 1,6 ons ayam rebus, selada
Malam: 2 butir telur rebus, 1 buah kentang direbus
Pengalaman gue:
Hari pertama memang berat dan itu pasti!! Everyone will say that. Lidah susah nerima makanannya, perut belum terbiasa jadi kalau siang atau malam pasti lapar lagi, lemas juga bawaannya karena yang masuk sedikit banget plus banyak banget godaannya. Tapi, begitu masuk ke hari 3 lidah sudah biasa perut pun begitu. Paling berat itu kalau hari sabtu apalagi kalau minggu. You know, weekend is the day for fun, for hang out with friends and many more to do. hahaha. Tapi disitulah tantangannya. Sabtu pagi gue tetap masih ikut olahraga hip hop dance dan minggu gue tetap biasa keluar jalan dan pas makan gue cuma pesan minum aqua doang dan dapat bonus diledekin. Okeh!
Masuk minggu kedua, udah mulai bosan sama menu makanan yang sebenernya itu-itu aja, lidah juga udah mulai pahit, di kantor juga udah makin banyak godaan (waktu itu ada yang bawa ayam betutu coy, hampir batal) dan udah mulai kepikiran buat nyerah. Tapi nyokap marah-marah bilang tanggung, jangan nyerah. Jadilah gue tetap ngelanjutin sampai hari ke-13. Kalau udah mau dekat-dekat hari terakhir itu udah gak berasa lagi. Rasanya udah kayak makan siang biasa. Kayak lagi gak diet, padahal kawan di kantor pada "enggak deh" gitu ngelihat makan siang gue yang bentuknya abstrak dan super dikit.
Dari semua menu, yang paling gue gak suka kalau ada menu pakai tomat sama menu yang ada wortelnya. I really really don't like them. Setiap ada menu-menu itu selalu gue coba akalin biar bisa kemakan (di jus) tapi tetap aja cuma sedikit yang gue maka, sisanya terbuang, syedih.
Hari paling "surga" itu kalau ketemu menu yang ada buahnya. Buah udah jelas dong ada rasanya manisnya gitu. Wahh, rasanya itu ya, buahnya pengen ditambah 1 lagi (jatah kan cuma 1 doang).
Like i said before, sebelum memulai mayo ini gue gak ada nimbang-nimbang bb dan selama diet mayo pun gue gak ada pantau bb udah berapa. But....kalau ditanya kurang gak bbnya? berhasil gak? sukses gak? I will say YESS. I don't know how to convince you, but i can fell it.
Saran:
1. Dari semua review yang gue baca, semuanya nyuruh untuk minum sebanyak-banyaknya yang lo danggup, dan gue pun akan menyarankan seperti itu. Minumlah sebanyak mungkin yang lo bisa, yey.
2. Waktu lo beli buah, pilihlah buah yang agak besar. Di menu sih untuk buah gak ditakarin harus yang beratnya berapa. Seperti yang gue bilang tadi, buah itu ibarat "surga" dalam dunia "permayoan" ini. jadi jangan sampai lo menyesal karena pemilihan yang salah.
3. Kalau mau memulai diet mayo ini, lihat-lihat tanggal atau agenda lo ya. Jangan sampai lo diet pas udah masuk masa Natal. Kan bakalan banyak tuh undangan Natal disana sini. Atau jangan sampai lo pilih tanggal waktu musim nikah atau waktu teman lo nikah. Kan gak iya, teman dekat ngundang terus lo gak datang alasannya karena "Maaf sis, gue lagi diet mayo nih". Jadi, make sure dulu, hari, tanggal, bulan dan tahunnya udah pas.
Sukses untuk yang lagi ngejalanin si mayo ini yesss.