Banner

Rabu, 18 Maret 2015

Diet Mayo: Menu and Review (Part 2)

Yap, lanjutan dari Diet Mayo: MENU AND REVIEW (PART 1) yang sudah ngebahas sampai hari ke-7, di part 2 ini gue bakal review hari ke-8 sampai hari ke-13.

Day 8:
Menu day 8
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Sayur bayam 1 ikat rebus, tomat, 2 butir telur rebus
Malam: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon

Day 9:
Menu day 9
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon, 1 buah pear
Malam: 1,5 ons paha ayam rebus, 1 buah pisang

Day 10:
Menu day 10
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 2 butir telur rebus, 1 ikat sayur bayam rebus, 1 buah tomat di jus, 1 buah naga merah
Malam: 1,6 ons dada ayam rebus, selada ditaburi lemon

Day 11:
Menu day 11
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 1 butir telur rebus, 1 buah wortel rebus
Malam: pepaya diperasin jeruk lemon

Day 12:

Menu day 12
Menu ala Chiel:
Pagi: 1 botol just wortel (1 wortel besar di jus)
Siang: 1,5 ons dada ayam rebus
Malam: 1,3 ons bistik rebus, selada ditaburi lemon

Day 13 (sabtu):
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh manis (pakai gula tropicana sedikit) + Roti tawar 1 lembar
Siang: 1,6 ons ayam rebus, selada
Malam: 2 butir telur rebus, 1 buah kentang direbus

Pengalaman gue:
Hari pertama memang berat dan itu pasti!! Everyone will say that. Lidah susah nerima makanannya, perut belum terbiasa jadi kalau siang atau malam pasti lapar lagi, lemas juga bawaannya karena yang masuk sedikit banget plus banyak banget godaannya. Tapi, begitu masuk ke hari 3 lidah sudah biasa perut pun begitu. Paling berat itu kalau hari sabtu apalagi kalau minggu. You know, weekend is the day for fun, for hang out with friends and many more to do. hahaha. Tapi disitulah tantangannya. Sabtu pagi gue tetap masih ikut olahraga hip hop dance dan minggu gue tetap biasa keluar jalan dan pas makan gue cuma pesan minum aqua doang dan dapat bonus diledekin. Okeh!

Masuk minggu kedua, udah mulai bosan sama menu makanan yang sebenernya itu-itu aja, lidah juga udah mulai pahit, di kantor juga udah makin banyak godaan (waktu itu ada yang bawa ayam betutu coy, hampir batal) dan udah mulai kepikiran buat nyerah. Tapi nyokap marah-marah bilang tanggung, jangan nyerah. Jadilah gue tetap ngelanjutin sampai hari ke-13. Kalau udah mau dekat-dekat hari terakhir itu udah gak berasa lagi. Rasanya udah kayak makan siang biasa. Kayak lagi gak diet, padahal kawan di kantor pada "enggak deh" gitu ngelihat makan siang gue yang bentuknya abstrak dan super dikit.

Dari semua menu, yang paling gue gak suka kalau ada menu pakai tomat sama menu yang ada wortelnya. I really really don't like them. Setiap ada menu-menu itu selalu gue coba akalin biar bisa kemakan (di jus) tapi tetap aja cuma sedikit yang gue maka, sisanya terbuang, syedih.

Hari paling "surga" itu kalau ketemu menu yang ada buahnya. Buah udah jelas dong ada rasanya manisnya gitu. Wahh, rasanya itu ya, buahnya pengen ditambah 1 lagi (jatah kan cuma 1 doang).

Like i said before, sebelum memulai mayo ini gue gak ada nimbang-nimbang bb dan selama diet mayo pun gue gak ada pantau bb udah berapa. But....kalau ditanya kurang gak bbnya? berhasil gak? sukses gak? I will say YESS. I don't know how to convince you, but i can fell it.

Saran:
1. Dari semua review yang gue baca, semuanya nyuruh untuk minum sebanyak-banyaknya yang lo danggup, dan gue pun akan menyarankan seperti itu. Minumlah sebanyak mungkin yang lo bisa, yey.

2. Waktu lo beli buah, pilihlah buah yang agak besar. Di menu sih untuk buah gak ditakarin harus yang beratnya berapa. Seperti yang gue bilang tadi, buah itu ibarat "surga" dalam dunia "permayoan" ini. jadi jangan sampai lo menyesal karena pemilihan yang salah.

3. Kalau mau memulai diet mayo ini, lihat-lihat tanggal atau agenda lo ya. Jangan sampai lo diet pas udah masuk masa Natal. Kan bakalan banyak tuh undangan Natal disana sini. Atau jangan sampai lo pilih tanggal waktu musim nikah atau waktu teman lo nikah. Kan gak iya, teman dekat ngundang terus lo gak datang alasannya karena "Maaf sis, gue lagi diet mayo nih". Jadi, make sure dulu, hari, tanggal, bulan dan tahunnya udah pas.

Sukses untuk yang lagi ngejalanin si mayo ini yesss. 

Jumat, 13 Maret 2015

Diet Mayo: Menu and Review (Part 1)

Hai ~ ~ ~ hallooo ~ ~ ~
Setelah beberapa lama yang lalu gue sempat memposting menu-menu diet mayo di akun IG gue, orang-orang pada nanya itu apa? menunya apa aja? siangnya makan apa? malamnya gimana? sarapannya itu doang? enak gak? FYI, diet mayo sih singkatnya diet garam dan karbo selama 13 hari! So, simpulkan sendiri rasanya gimana ya :)

Jadi ceritanya, ada teman gue yang kayaknya makin, yahhh, berkurang lah bobot tubuhnya. Terus gue tanya dong sama doi, dan ternyata dia ngejalanin diet mayo. Gue yang punya masalah sedikit dengan masalah ini (gak berani nyebut), langsung tertantang juga pengen nyoba si mayo ini. Anyway, seingat gue dulu nyokap pernah ikutan diet ini, dan gue yang pada saat itu masih remaja (masih sekolah) pernah nyobaan menu bayamnya dia dan rasanya, eyuhh. Gue meyakinkan diri pada saat itu juga gak bakal nyobain diet ini. Ehh, taunya sekarang di coba juga. haha. Nice, yess!

Nah, gue googlinglah menunya apa aja dan dari sekian banyak varian menu yang ada gue memilih menu yang satu ini (pinjam gambarnya ya om).

Diet Mayo Menu
Gue dari awal tidak membuat perbandingan. Sebelum diet ini gue gak ada nimbang, karena di mindset gue, gue diet untuk sehat aja, bukan untuk ngurangin berat badan. Toh diet mayo intinya ngurangin asupan garam. Lagian ditempat gue gak ada timbangan. haha. Anyway, semua menu pure gue masak sendiri, seadanya dengan alat yang terbatas. Orang-orang pada nanya, ngapain sih lo capek-capek masak sementara udah banyak catering mayo dimana mana. Sebenernya pengen catering sih, but i think better cooked by yourself. The quantity of food can be better controlled, guaranted free of salt dan of course yesss saving money. Anyway, time to review.

Day 1 (Senin)
Menu day 1
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Sayur bayam 1 ikat rebus, tomat, 2 butir telur rebus
Malam: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon

Day 2:
Menu day 2
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: Bistik rebus (1 ons), selada, lemon, 1 buah naga merah
Malam: 1,7 ons ayam rebus, 1 buah pisang

Day 3:
Menu day 3
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 2 butir telur rebus, 1 ikat sayur bayam rebus, 1 buah pear
Malam: 1 Ikat bayam, 1 buah kentang direbus dibuat jadi mashed potato

Day 4:


Menu day 4
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula) + Roti tawar 1 lembar
Siang: 1 butir telur rebus, 1 buah wortel rebus
Malam: pepaya diperasin jeruk lemon

Day 5:
Menu day 5
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula) + Roti tawar 1 lembar (gue sebenernya gak suka banget wortel jadi ganti pakai menu biasa deh)
Siang: 1,5 ons ayam rebus
Malam: 1,8 ons bistik rebus, 1 ikat bayam, selada, lemon

Day 6:
Menu day 7

Menu ala Chiel:
Pagi: Teh manis (pakai gula tropicana sedikit) + Roti tawar 1 lembar
Siang: 1,5 ons ayam rebus, selada, lemon
Malam: 2 butir telur rebus, 1 buah kentang direbus dibuat jadi mashed potato

Day 7:
Menu day 7
Menu ala Chiel:
Pagi: Teh tawar (tanpa gula)
Siang: 1 buah pear
Malam: 2 buah pisang

Menu-menu selanjutnya dan review ada di  Diet Mayo: MENU AND REVIEW (PART 2)
Yuhuuuuuu

Selasa, 20 Januari 2015

Membuat SKCK Baru dan SKBN di Polres Medan

Beberapa hari yang lalu, gue baru mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Surat Keterangan Narkoba (SKBN). Jadi, gue mau ngelamar di suatu perusahaan yang memerlukan surat-surat berharga itu. Ceritanya gue anak rantau yang tinggal di Jakarta beberapa tahun dan KTP gue masih Medan, sementara kalau mau ngurus SKCK itu sedikit ribet (bukan gak bisa ya!!) kalau KTP-nya bukan KTP daerah yang bersangkutan. Biasanya SKCK itu ngurusnya di polsek atau polres daerah tempat tinggal sesuai dengan KTP. Dan akhirnya gue pun harus mudik demi mengurus SKCK sekalian SKBN ini. Dari yang gue baca, searching sama tanya teman-teman, kayaknya mengurus SKCK dan SKBN ini rempong, tapi ternyata tidak begitu, malah cepat banget dan lancar asalkan semua syaratnya sudah dilengkapi.

Nah, waktu itu gue ngurusnya di Polresta Medan. Jadi, buat yang mau ngurus SKCK di Medan, ini nih syarat-syaratnya:
  1. Surat pengantar dari kelurahan
  2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) 1 lembar
  3. Fotocopy KTP 2 lembar (1 untuk daftar SKCK, 1 lagi untuk sidik jari)
  4. Fotocopy Akta Kelahiran 1 lembar
  5. Pas Foto 4x6 2 lembar (1 untuk daftar SKCK, 1 lagi untuk sidik jari dan tidak ada ketentuan untuk warna latar/bebas)
Jadi, prosedur-prosedurnya:
  1. Langsung ke loket pembuatan SKCK, nanti dicek dulu sama mereka syarat-syaratnya sudah lengkap atau belum, kemudian nanti petugas memberikan form lembar data diri untuk diisi (kalau tidak salah ada 3 lembar). Di form itu ada keterangan mengenai keluarga, jadi harus diingat jelas ya, tanggal lahir/umur/pekerjaan anggota keluarganya.
  2. Setelah isi form, pergi ke ruangan tempat sidik jadi (ada di sebelah kiri ruangan pendaftaran ini). Di ruangan ini, kita diserahin form mengenai data diri dan kartu untuk cap sidik jari. Setelah semuanya sudah terisi, semua lembaran tadi diserahkan kepada petugas dan tunggu giliran untuk sidik jari. Habis sidik jari, tunggu aja di panggil sambil siapin fotocopy KTP 1 lembar, pas foto 4x6 1 lembar, form data diri yang pertama tadi diisi, plus siapin uang sebagai biaya administrasi (seikhlasnya aja ya, disini gak ditentukan kok berapanya). Setelah dipanggil, form data diri pertama dan lembaran perumusan sidik jari diberikan kembali kepada kita.
  3. Selesai sidik jari, balik lagi ke tempat pembuatan SKCK. Form data diri pertama dan lembaran perumusan sidik jari serahin ke loket pembuatan SKCK dan disini bayar Rp 20.000. Tinggal tunggu, 5-10 menit kemudian nama dipanggil dan SKCK jadi deh.
  4. Kalau mau legalisir, tinggal fotocopy dan berikan kembali ke loket pembuatan SKCK. Untuk legalisir biayanya RP 1.000 per lembar ya.