Haloo, dih udah lama banget ya gue gak nulis. Kali ini gue mau share tentang travel gue 1 bulan lalu yang kebetulan pada saat itu posisi gue lagi mudik ke Medan, dan orang tua mendadak nyeletuk ngajakin travel. Waktu itu kita pergi ke Penang-Malaysia lanjut ke Hatyai-Thailand dan kita pergi berempat (bonyok+adek bontot+gue) selama 3 hari 4 malam. Sebenernya ini udah yang ketiga kalinya kesini, tapi tetep aja ya gak bosan habisnya kotanya cantik sih. Selain itu, Penang itu jarak tempuhnya dekat dan harga tiket ke Penang masih tergolong murah (kalau beruntung kita bisa dapat harga 150ribuan dari Medan). Travel kali ini sebenernya bisa di bilang campuran budget travel plus family travel. Budget Travel, karena kita sebisa mungkin kemana pun naik kendaraan umum ditambah jalan kaki, makanya barang yang kita bawa juga gak banyak. Berangkat berempat ya barang juga cuma 4 ransel, udah kayak backpackeran :)
Okeh, mulai dari tiket. Waktu itu gue mulai search dan beli tiket dari 2 minggu sebelum berangkat. Setelah nemu hari yang pas dan dipikir dari segala sudut, kita putusin pergi pulang pakai masakapai Air Asia dengan harga tiket 350ribuan per orang per flight jadi pergi pulang kalau di total kena 700ribuan per orang (agak mahal ya sebenarnya padahal perginya weekdays loh hari Kamis). Kita ambil penerbangan yang berangkat dari Medan jam 16:30 biar sampai Penang gak kemalaman, tapi ternyata pesawat berangkatnya kena delay kurang lebih 1 jam dan jadilah kami sampai malam di penang (sekitaran jam 20:00). Dari Bandara Penang kita lanjut ke hotel yang gue book di daerah Georgetown dekat dengan Komtar. Tempat nunggu busnya gak jauh kok dari pintu keluar kedatangan bandara. Jadi gak terlalu susah nyarinya. Tapi, FYI, busnya gak 24 jam. Jadi kalau malam banget opsi ya cuma naik taksi. Waktu itu kita masih beruntung, karena Rapid Penang yang kita naikin itu katanya bus terakhir. Gue sih gak pernah naik taksi dari Bandara ke Komtar, tapi dari info sih katanya bisa kena RM50. Kalau naik bus dari Bandara ke terminal Komtar (Komplek Tun Abdul Razak) naik Rapid Penang nomor 401E dengan harga RM2,7 dewasa dan anak-anak RM1,54 (kita harus bilang sama anak-anak, kalau gak bilang nanti dikasih harga dewasa, kan lumayan selisih riggitnya) dengan perjalanan sekitar 1 jam. TIPS, bawa uang pas ya karena tuh supir gak bakal punya kembalian. Jadi, sambil nunggu-nunggu bus datang, bisa tuh dihitung dan disiapin total ongkos ntar berapa.
Untuk hotel udah gue book dari Indonesia lewat travel online yang sama dengan waktu gue beli tiket. Honestly, ini pertama kalinya gue pesan hotel via online yang awalnya gak yakin tapi karena pasti harganya bakal lebih mahal kalau beli on the spot dan untuk make sure bakal dapat kamar (karena pesawat kita sampainya malam), jadilah pesan hotel dari Indonesia. Setelah cari info dari segala web, nimbang-nimbang harga, drama sana sini, dan nimbang-nimbang lokasi, akhirnya pilihan nginap di Penang jatuh ke Hotel Heliconia di daerah Georgetown yang kayakya sih bintang 2 atau bintang 3 dengan harga 300ribuan per malam (without breakfast). Sebenernya di Penang banyak banget hotel yang murah (banget), dari hotel yang kayak asrama (1 kamar bisa 4/6/8 orang) sampai ke hotel berbintang. Kenapa Heliconia Hotel? Pertama, itu hotel baru dan dari beberapa review yang ada di web rata-rata ngasih komentar yang bagus, kedua, dekat dengan komtar jadi bisa jalan kaki cuma 5 menit. Malah sebenarnya kalau kita naik Rapid Penang (mis habis dari mana gitu) mau balik ke hotel gak perlu turun di Komtar kita bisa turun di jalan McCallister (turun di depan gang dekat lampu merah yang dekat komtar terus tinggal jalan kaki sebentar paling cuma 1 menit), ketiga, dekat hotel banyak tempat makan (jl. McCallister) terutama yang mau kulineran malam, dan keempat dan terpenting, berhubung gue pergi sama orang tua yang notabanenya bokap gak terlalu suka hotel yang jorok karena doi punya sinus, jadi gue menyesuaikan kondisi dengan tidak gambling untuk ambil hotel murah tapi ntar malah jadi masalah sama bokap gue.
Sampailah kita di Komtar. Gue cuma modal peta, dan gak tau ini hotel letaknya dimana. Setelah tanya sana-sini, ternyata banyak yang gak tau ada hotel ini (mungkin karena masih tergolong baru jadi orang banyak yang belum tau). Akhirnya, setelah masuk gang-gang gelap yang mungkin kalau siang disini bakal ramai, kami nemu hotel ini. Dan ternyata kunci yang gampang untuk nemuin hotel ini yaitu cari Hotel Sentral Georgetown, karena Hotel Heliconia tepat disebelah hotel itu. Hotel Sentral Georgetown gedungnya tinggi, sebenarnya dari jauh (bahkan dari Komtar) kami udah ngelihat hotel ini dan hotel ini udah pasti banyak orang yang tau.
Sampai di hotel, yang pertama gue dengar dan sadarin adalah kayaknya di sekitar hotel ini banyak tempat dugem atau mungkin lagi ada pesta atau apalah itu, soalnya lumayan banyak kedengaran suara musik keras sejenis EDM gitu (dan ternyata masih kedengaran sampai ke kamar meskipun samar banget). Gue sama papa langsung check in, sementara mama sama adek gue nunggu di bawah. Sebenernya ini agak tricky ya. Jadi, walaupun kita perginya berempat gue pesan cuma pesan 1 kamar standard doang, baik itu hotel di Penang ataupun hotel di Hatyai nanti. Cara ngakalinnya biar semua bisa masuk dan gak kena cas, masuknya berdua-dua. Karena gue yang bisa bahasa inggris dan hotel di pesan atas nama papa akhirnya gue sama papa yang checkin. Habis itu, nomor kamarnya tinggal ngabarin ke mama biar mereka nyusul masuk kamar selang beberapa menit setelah kami masuk. Selama ini sih kalau travel, kami selalu pesan hotel begini selain untuk menghemat biaya, sayang juga rasanya kalau pesan hotel banyak gitu, soalnya kan di hotel paling cuma malam doang. Pagi melek terus sarapan cus jalan-jalan, balik lagi udah malam kadang tengah malam malah. Mungkin ini bisa tips untuk para budget traveller yang kurang berkenan pakai hotel murah tapi gak mau budget habis.
Petugas front office hotel ini ramah, dia speak English well. Sediakan uang RM50, karena waktu check ini kita harus kasih uang untuk deposit dan dikembalikan waktu check out nanti. Waktu itu room yang gue book udah keisi jadi dia upgrade kamar kita tanpa tambahan biaya dan prosesnya cepat kok. Gak berapa lama kita langsung dikasih nomor kamar. Kamarnya lumayan kecil tapi kamar mandinya luas, tempat tidurnya nyaman dan kamarnya bersih minusnya sih kamarnya agak bau pengap sama suara musik dari luar masih kedengaran samar-samar. Malam pertama gak mau kita sia-siakan cuma di kamar aja, jadi habis dapat nomor kamar, selesai mandi dan beberes dengan barang masing-masing, kita keluar untuk icip-icip kuliner malam di Jl. McCallister. Tapi sayangnya karena udah kemalaman mungkin ya jadi udah mulai pada tutup, tapi tetap kok masih ada yang bisa di kulinerin.
Jumat pagi, hari pertama, kita rencana mau ngunjungi Penang Hill-Kek Lok Si Temple-Batu Ferringhi Beach. Sambil jalan mau ke terminal Komtar kita cari-cari sarapan. Ketemulah yang jual nasi Kandar. Nasi Kandar ini makanan India tapi khas Penang jadi banyak dijual di toko-toko pinggir jalan. Kita pesan Nasi kandar lauk ayam, roti bakar+telur semuanya RM11. Dari terminal Komtar ke Penang Hill naik Rapid Penang nomor 204 dengan harga RM2 untuk dewasa dan 1RM untuk anak-anak. FYI, busnya agak lama datang jadi harus sabar nunggunya ya. Perjalanan menuju Penang Hill sekitar 45 menit. Bus akan melewati Pasar Ar Itam (Kek Lok Si Temple), dan sekitar 5-10 menit dari Kek Lok Si sampailah di Penang Hill (Tujuan Akhir). Harga tiket masuk Penang Hill Bukit Bendera RM30 (harga untuk pelancong/tourist). Disini kita bakal naik kereta monorail yang miring banget sekitar 10-15 menit menuju ke Bukit Bendera. Di atas ternyata luas banget. Yang mau ngelihat kota Penang dengan lebih jelas, disini ada disediakan teropong tapi harus bayar 1 ringgit juga per berapa menit gitu. Disini juga ada pertunjukan beberapa hewan, ada museum burung hantu, terus disini ada disewakan mobil listrik untuk keliling dan berhenti di spot-spot foto. Harga sewa mobilnya RM50 dengan kapasitas 5-7 orang. Di pintu keluar ada banyak penjual souvenir disini.
Dari Penang Hill, naik Rapid Penang nomor 203/204 ke Kek Lok Si Temple. Dari beberapa info sih katanya bisa jalan kaki, tapi karena waktu kesana lagi terik banget jadinya ita memilih untuk nasih bus. Ongkosnya RM1,4. Sebenarnya Kek Lok Si Temple itu one way, jadi kalau mau ke Penang Hill busnya bakal lewat dari Kek LOk Si, tapi kalau dari Penang Hill ke Kek Lok Si, harus jalan kaki lagi sekitar 5 menit (kita turun bus di simpang jalan gitu, nanti dari situ jalan kaki sekitar 5 menit). Jadi Untuk saran, seharusnya ngunjungin Kek Lok Si Temple dulu baru ke Penang Hill. DI paling atas Kek Lok Si ini ada patung Dewi Kuang In (yang katanya terbesar se-Asia), sangking besarnya dari jauh udah kelihatan. Untuk bisa masuk ke temple ini kita harus naik banyak anak tangga. GUe sih gak ngitung anak tangganya berapa, tapi lumayan makan tenaga dan nafas. Untungnya di sepanjang anak tangga itu banyak banget yang jual souvenir dan FYI, souvenir disini lumayan lengkap dan harga souvenir disini lebih murah dibanding di Penang Hill (sebenernya mungkin disini yang paling murah dari tempat lain) dan sambil naik tangga boleh banget tuh buat berhenti, tanya-tanya harga sekalian borong. Di tengah jalan naik ada kolam kura-kura/penyu, di sekitarnya ada yang jual makanan untuk hewan ini. Terus, seperti di kuil-kuil lainnya banyak patung-patung di sepanjang jalan dengan hiasan warna-warni di sekitar kuil. Kita sih gak sampai ke puncak Kek Lok Si (yang ada patung Kuang In), orang tua gue gak sanggup katanya kalau sampai atas lagian kondisi matahari lagi terik banget. Jadilah kita cuma setegah jalan. Di dekat Kek Lok Si Temple banyak banget yang jual makanan, dan pilihan kita jatuh ke penjual Nasi Hainam. 1 porsi nasi Hainam: RM5.
Setelah dari Kek Lok Si kita lanjut perjalanan ke Komtar naik Rapid Penang nomor 204/204. Di Komtar kita mampir ke toko travel untuk beli tiket bus travel ke Hatyai. Jangan ragu untuk tanya ke setiap toko travel ya, soalnya harga di tiap toko travel berbeda. Waktu itu ada salah satu toko yang ngasih harga PP RM90. dari beberapa toko yang kita tanya akhirnya kita dapat harga ongkos Penang-Hatyai PP RM75 per orang. Kata pihak travelnya ongkos dari Hatyai ke Penang yang lebih mahal. Kalau kita beli tiet pergi dan pulang pisah-pisah (pergi beli dari Penang pulang beli dari Hatyai) malah lebih mahal harganya malah beda harganya lumayan jauh loh. Untuk jam berangkat tergantung dari travel masing-masing. Kita milih untuk berangkat jam 5 pagi.
Habis urusan tiket kelar, kita lanjut perjalanan ke Batu Ferringhi Beach. Dari Komtar naik Rapid Penang nomor 101 atau 103 (agak lupa. hehe) harga ongkosnya RM2,7. Perjalanan agak jauh, jalannya tanjakan kayak kita mau naik ke puncak, cuma bedanya disini kiri kanannya banyak pantai. Kami sampai disini masih sekitar jam 3 sore, dan masih terik banget. Waktu baru sampai pantainya masih sepi, sekitar 1 jam kemudian barulah banyak aktifitas pantainya. Disini sih hampir kayak di Panti Kuta Bali bedanya kalau di Pantai Kuta banyak orang yang surfing di pantainya sementara disini gak, selain itu disini gak seramai di Pantai Kuta. Disini juga ada jasa kepang rambut kayak di Bali terus adek gue mintalah supaya rambutnya dikepang, harganya RM50 (mahal ya). Dulu asal gue kesini gak pernah dapat sunsetnya, nah sekali ini kita kesini emang untuk ngejar sunsetnya yang cakep itu. Kelar dari Pantai Batu Ferringhi, kita balik ke hotel. Sebenernya malam ini kita mau ke Gurney, soalnya kalau malam ada banyak stand makanan dan Gurney itu bisa dibilang ada di pinggir pantai juga. Tapi karena udah pada capek dan malam ini juga harus beberes karena besok subuh udah harus check out, akhirnya kita malam itu memutuskan untuk kulineran lagi di dekat hotel cuma sekali ini berangkatnya gak kemalaman.
Sabtu pagi subuh, hari kedua, setelah kita check out dan udah ngambil uang deposit, sesuai perjanjian jam 5 pagi kita udah dijemput travel di hotel. Perjalanan ke Hatyai Sekitar 4-5jam dan di Hatyai kita langsung diantar ke tempat tujuan/hotel. Di sepanjang jalan kita harus mampir ke kantor-kantor imigrasi untuk laporan passport dan mengisi beberapa data.
Perjalanan di Hatyai to be continue ke part 2 ya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar