Banner

Rabu, 11 Mei 2016

Trip Penang-Hatyai (Part 2)

Lanjut dari Trip Penang-Hatyai (Part 1) nih. Nah untuk di Hatyai, gue book hotel Red Planet dengan harga 300ribu (without breakfast). Hotelnya lumayan besar, dekat dengan Lee Garden (pusatnya) cuma jalan kaki 5-10 menit, dan waktu kita datang keadaan lobbynya ramai (banget). Sampai di Hotel gue coba minta ke front office biar dibolehin early check in, tapi ternyata kamarnya benar full semua waktu itu jadi gak bisa early check in, tapi disini disediakan tempat untuk penitipan barang. Jadi kita mutusin untuk nitip barang dan bawa seperlunya. Di pintu masuk hotel ini, ada penjual jasa one day tour dengan mobil (Sedan Honda City) plus supirnya. Harga awalnya dia kasih THB1800, kita coba tawar dan mentoknya dia kasih THB1500. Karena memang awalnya kita niat tournya pakai Tuk-Tuk (kendaraan khas Thailand, mirip sama angkot pintu belakang kalau di kota Medan), jadi kita jalan kaki ke arah Lee Garden sambil nawar harga tuk-tuk untuk dipakai one day tour. Menawar disini pun harus pintar-pintar. Dulu nyokap pernah dapat Tuk-Tuk harga sewanya THB600, tapi kalau sekarang mereka rata-rata buka harga THB1300. Kalau dipikir-pikir kalau kena harga segitu dari pada naik Tuk-Tuk mending rental mobil yang ada di hotel. Akhirnya dapatlah Tuk-Tuk dengan harga THB800, tapi baru berangkat dia udah cancel karena ada keluarganya yang meninggal dan kita diantar balik ke tempat awal berangkat tadi. Karena udah menyerah dengan Tuk-Tuk dan keadaan pun panas, akhirnya kita memutuskan untuk rental mobil dari hotel.

Rental mobil sebenernya jauh lebih nyaman, pastinya gak bakal panas dan kalau kecapekan kita bisa manfaatin waktu di perjalanan untuk tidur. Meskipun nyaman tetap ada minusnya. Penyakitnya masyarakat sini cuma segelintir yang bisa bahasa Inggris, sementara tulisan-tulisan yang terpampang sepanjang jalan pun gak dibarengi dengan bahasa Inggrisnya, otomatis gak ngertilah. Dan setiap kali ambil one day tour gini gue selalu dapat supir yang gak ngerti bahasa Inggris kalau bosnya sih bisa bahasa Inggris, pusing komunikasinya kalau cuma mengandalkan anggukan sama gerak-gerik. Sebelum berangkat, kita bakal di tunjukin gambar dari tempat-tempat yang bakal kita kunjungin, waktu itu ada beberapa tempat yang gue skip karena menurut gue kurang menarik dan demi menghemat waktu supaya di floating market nanti bisa lama.

Mulailah kita dari kawasan temple, dipintu masuknya ada beberapa orang yang nawarin jasa foto langsung jadi beserta framenya. Buat yang pertama kali kesini bolehlah jasa ini dibeli untuk pajangan di rumah. Harga 1 foto + frame THB100. Puas foto-foto, kita lanjut perjalanan ke tempat kedua sekitar 5-10 menit menanjak ke atas nama tempatnya Municipal Park. Di Municipal Park ini juga ada kuil, ada patung besar Wat Hat Yai Nai dan ada cable car/kereta gantung. Tapi, sebelum keluar mobil si supir saranin ke kami supaya gak naik cable carnya karena gak safety lagian waktu itu juga lagi banyak banget angin. Memang sih jalur cable carnya gak terlalu jauh, tapi demi keamanan kita mutusin untuk gak naik si cable car ini. Dari atas ketinggian disini kita bisa ngelihat kota Hatyai. Karena tadi gak jadi naik cable car, saat perjalanan balik si supir mampirin ke bangunan/terminal seberangnya si cable car.

Puas foto-foto di cable car, kita lanjut jalan ke tempat ketiga yaitu Sleeping Budha. Disini yang mau dilihat cuma patung besar sleeping budha. Agak jalan ke belakang langsung ketemu laut dengan pemandangan jembatan. Teriknya matahari membuat kita kurang mau berlama-lama di tempat ini.

Stelah itu lanjut perjalanan sekitar 30 menit ke tempat keempat, Kereta monorail. Ini seperti kereta monorail yang ada di Penang hill hanya saja jarak tempuh kereta ini lebih dekat dan daya tampungnya lebih sedikit. Harga tiket masuk per orang THB30. Di atas luas tapi gak ada kegiatan seperti pertunjukan, tetapi di atas ini banyak spot foto juga, Selain itu dari atas ini kita juga bisa ngelihat kota Hatyai. Yang menarik di sekitar pintu masuk tempat ini ada banyak penjual Es Krim Kelapa. Harga es krim ini THB30. Es krim ini merupakan campuran dari es krim, Kelapa muda, Ubi manis, pulut, roti tawar, kacang, susu kental manis, semuanya dicampur dan makannya langsung dari batok kelapa muda. Dan sebagai peringatan, di pintu masuk tempat ini banyak sekali monyet yang hidup liar. Memang tidak menggangu, tapi yang namanya hewan begitu ada orang yang membawa makanan pasti akan di datangi. Jadi, sambil makan es krim sambil hati-hati dan terus lihat sekitar mana tau tiba-tiba monyet udah ada di samping.

Menjelang sore kita lanjutkan perjalanan ke tempat kelima, Songkhala. Jadi disini itu ada patung naga besar yang dari mulutnya keluar air ke danau, hampir kayak patung singa di Merion Singapura. Disini gak terlalu ramai dan panas, jadi kita gak berlama dan langsung lanjut ke tempat keenam, Samila Beach.

Perjalanan ke Samila Beach ini sekitar 20 menit dari Songkhala. Di pinggir pantai Samila ini ada patung putri duyung yang ramai banget. Orang yang datang ke tempat rasanya gak afdol kalau belum foto di patung ini. Di pantai ini gak ada kegiatan-kegiatan olahraga pantai seperti paralayang atau lainnya, bahkan gak ada orang yang berenang di pantai. Di pinggir pantai ini pasirnya gak terlalu halus, banyak pecahan halus dari karang dan kerang yang tajam, jadi harus hati-hati. Disini banyak penjual makanan seperti sosis, bakso, udang dan penjual souvenir. Hanya saja disini harga souvenirnya masih sedikit lebih mahal. Mis, 1 dompet-dompet kecil (untuk powerbank) yang isinya 4 atau 5 buah, harganya THB100. Kalau beli 2 jadi THB190. Di tempat lain mungkin bisa dapat lebih murah. Jadi waktu itu kita memutuskan hanya mencoba makanan dan tidak membeli souvenir dari sini.

Puas dari Samila Beach lanjut perjalanan ke tempat ketujuh, tempat terakhir, Khlong Hae Floating Market. Sama kayak Floating Market yang ada di Bandung disini juga penjual menjual makanannya dari atas perahu. Bedanya kawasan floating market ini lebih luas dan selain penjual makanan disini juga penuh dengan penjual berbagai jenis souvenir, pakaian, tas, dan oleh-oleh lainnya. FYI, yang mau membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang, di floating market ini bisa jadi salah satu tempatnya. Barang disini lebih variatif dan lebih murah. Untuk harga jangan ragu untuk nawar, karena bisa jadi kita dapat harga murah. Waktu itu kita sampai borong beberapa tas, baju sama celana, tapi kita gak beli souvenir tas-tas kecil itu disini karena harganya sama kayak di Samila Beach tadi.

Sekitar jam 7 malam, kita cabut dari floating market dan kembali ke Red Planet Hotel. Dari Floating market sampai ke hotel udah gak terlalu jauh lagi, cuma 15-20 menit doang. Sampai hotel kita langsung urus check in, dan check in disini gak perlu pakai uang deposito. Kamar yang kita dapat sesuai dengan yang gue book, double bed, kamarnya luas (jauh lebih luas dari Heliconia Hotel) tapi kamar mandinya lebih kecil dari hotel sebelumnya, and no smoking room. Selesai beberes dan mandi, kita langsung keluar lagi jalan ke arah Lee Garden. Di pinggiran Lee Garden ini juga banyak banget penjual souvenir, tapi tetap kita harus pintar-pintar tawar dan cari harga yang pas nancep di kantong. Malam itu setelah nanya dan mampir ke beberapa tempat, akhirnya kita menemukan penjual pinggir jalan yang tokonya ramai karena harga barangnya murah, banyak jenisnya dan penjualnya ramah. Dompet-dompet itu disini dapat THB80 per 1 bungkus (yang besar isi 2/3, sedang isi 4, kecil isi 5), itu lumayan banget buat di bagi-bagiin jadi oleh-oleh ke kerabat. Ada juga gantungan kunci, magnet kulkas, pulpen, gantungan, sama souvenir lainnya. Kelar keliling malam, kita balik ke hotel untuk packing.

Minggu pagi, kita bakal dijemput di hotel jam 9 pagi. Setelah check out dan sebelum dijemput kita jalan di sekitar hotel cari makan untuk sarapan. Kita berniat untuk makan nasi pagi ini, dan akhirnya kita makan di restoran ayam packing. Kita pesan 1 porsi ayam packing dan 1 porsi babi packing, minumnya teh cina/teh pahit. Total harganya sih lupa, tapi makanannya enak. Kenyang makan, kita balik ke hotel untuk di jemput travel yang udah kita pesan dari Penang kemarin. Mobil travel datangnya ontime, dan kita sampai di penang sekitar jam 3 sore waktu Penang. Flight pulang, kita ambil penerbangan yang paling malam biar bisa santai dan gak dikejar-kejar waktu. Jadi sisa waktu sore, kita habiskan di Mall Komtar untuk makan dan keliling mal. Sekitar jam 6 sore kami kembali ke terminal komtar, naik bus Rapid Penang nomor 401E untuk ke Bandara. Pesawat Air Asia yang kami tumpangi untuk pulang berangkat on time dan sampai jam 9 malam juga di Medan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar